JAKARTA -
Politikus Partai Amanat Nasional (PAN) Eko Hendro Purnomo alias Eko Patrio
menilai tidak semua pelajar yang melakukan tawuran harus dibina di Sekolah
Polisi Nasional (SPN) di Lido, Jawa Barat.
Menurut Eko, pelajar yang melakukan
aksi tawuran ini sebenarnya bisa dikelompokan ibarat penyakit ada stadium 1, 2,
3 dan 4. Oleh karena itu, mereka tidak bisa disamaratakan.
"Kita memang
apresiasi langkah yang dilakukan Kepolisian, tetapi jangan dipukul rata agar
semua yang tawuran harus dibina di Lido, dengan pendidikan militer. Belum tentu
semuanya bisa menerima itu," jelas Eko kepada Okezone di Hotel Grand
Kemang, Jakarta, Senin (5/11/2012).
Anggota Komisi X DPR itu menambahkan,
pelajar yang dibina di Lido sebaiknya yang benar-benar sudah parah dan sering
sekali tertangkap polisi karena tawuran.
"Siswa yang sudah memiliki
track record yang benar-benar sering melakukan pelanggaran. Sebab banyak yang
melakukan tawuran itu, karena rasa tidak enak dengan teman dan dipaksa. Itulah
yang harus dipilah," paparnya.
Aksi tawuran memang tidak bisa disalahkan
sepenuhnya menjadi tanggung jawab pihak sekolah. Melainkan perlu peran dari
orangtua untuk melakukan pengawasan.
Namun, dia tidak menampik ada
kesalahan yang dilakukan pihak sekolah, seperti pembiaran bullying serta adanya
praktik senioritas. "Buat saya, seharusnya Kementerian Pendidikan Nasional
belajar untuk bisa menyikapi itu," terangnya.
Solusi untuk
menghentikan aksi tawuran, diakui Eko, sekolah harus tegas menghilangkan adanya
senior dan junior. Kedua, diperbanyak kegiatan ekstrakulikuler.
"Kalau
saat ini pelajar dipaksa bisa menghitung dan menghapal teori. Tetapi ada yang
dilupakan bahwa ekstrakulikuler ini penting sekali, siswa bisa belajar
beroganisasi, berinteraksi dan menyalurkan minat dan bakat. Lalu orang tua
mengawasi kegiatan anak apa yang dia lakukan dari jauh," simpulnya.
Sebelumnya
diberitakan, untuk mengantisipasi terjadinya tawuran yang dilakukan oleh para
pelajar, Kapolda Metro Jaya Irjen Putut Eko Bayuseno mengaku pihaknya telah
mengirimkan 3.000 siswa ke Sekolah Polisi Nasional (SPN) di Lido, Jawa Barat
untuk menempuh pendidikan serta pembinaan khusus.
Putut menyatakan
pelajar yang dikirim ke Lido untuk pembinaan, kemudian dilatih agar bisa lebih
disiplin.
Opini :
Siswa harus
di bina sampai benar-benar tidak akan melakukan tindakan kriminal seperti
tawuran. Mungkin dengan cara di Bina di SPN Lido para oknum tawuran bisa
berenti tawuran :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar