Senin, 13 April 2015

Data



Data
Data adalah sesuatu yang belum mempunyai arti bagi penerimanya dan masih memerlukan adanya suatu pengolahan. Data bisa berujut suatu keadaan, gambar, suara, huruf, angka, matematika, bahasa ataupun simbol-simbol lainnya yang bisa kita gunakan sebagai bahan untuk melihat lingkungan, obyek, kejadian ataupun suatu konsep.

Jenis Data
Primer : Data primer merupakan sumber data yang diperoleh langsung dari sumber asli (tidak melalui media perantara). Data primer dapat berupa opini subjek (orang) secara individual atau kelompok, hasil observasi terhadap suatu benda (fisik), kejadian atau kegiatan, dan hasil pengujian. Metode yang digunakan untuk mendapatkan data primer yaitu : (1) metode survei dan (2) metode observasi.
Sekunder :
Data sekunder merupakan sumber data penelitian yang diperoleh peneliti secara tidak langsung melalui media perantara (diperoleh dan dicatat oleh pihak lain). Data sekunder umumnya berupa bukti, catatan atau laporan historis yang telah tersusun dalam arsip (data dokumenter) yang dipublikasikan dan yang tidak dipublikasikan.

Cara Mengumpulkan Data
Cara Mengumpulkan DataUntuk memperoleh data yang benar dan dapat dipertanggung jawabkan keabsahannya, data harus dikumpulkan dengan cara dan proses yang benar. Terdapat beberapa cara atau teknik untuk mengumpulkan data yaitu :

1. Wawancara (interview) yaitu cara untuk mengumpulkan data dengan mengadakan tatap muka secara langsung.

2. Kuesioner (angket) adalah cara mengumpulkan data dengan mengirim atau menggunakan kuesioner yang berisi sejumlah pertanyaan.

3. Observasi (pengamatan) adalah cara mengumpulkan data dengan mengamati obyek penelitian atau kejadian baik berupa manusia, benda mati maupun gejala alam.

4. Tes dan Skala Obyektif adalah cara mengumpulkan data dengan memberikan tes kepada obyek yang diteliti.

5. Metode proyektif adalah cara mengumpulkan data dengan mengamati atau menganalisis suatu obyek melalui ekspresi luar dari obyek tersebut dalam bentuk karya lukisan atau tulisan.

Variabel Penelitian
Variabel Penelitian adalah suatu atribut, nilai/ sifat dari objek, individu / kegiatan yang mempunyai banyak variasi tertentu antara satu dan lainnya yang telah ditentukan oleh peneliti untuk dipelajari dan dicari Informasinya serta ditarik kesimpulannya.
 
Contoh: Jika  kita membicarakan mengenai mahasiswa, hal itu belum dapat dikatakan variabel. Sebab mahasiswa saja hanya merupakan sebuah konsep. Tetapi jika kita sudah membicarakan mengenai Mahasiswa Fakultas Teknik, Mahasiswa Fakultas Ekonomi, itu artinya kita sudah bisa dikatakan membicarakan variabel, karena Mahasiswa Fakultas Teknik, Mahasiswa Fakultas Ekonomi itu termasuk kategori.

Jenis-Jenis Variabel
1.      Variabel Independent dan Dependent
Variabel bebas atau independent kadang-kadang disebut variabel prediktor, treatment, stimulus, penyebab, input dan lain-lain adalah variabel yang dimanipulasi untuk mengamati efeknya terhadap variabel tergantung.
2.      Variabel Intervening
Variabel intervensi adalah variabel mediasi mengacu pada proses abstrak yang tidak secara langsung diamati tetapi memiliki link di antara variabel independent dan dependent.
3.      Variabel Moderating
Variabel moderating adalah varaibel mediasi yang sudah diidentifikasi, diukur dan dipertanggungjawabkan mempengaruhi keterkaitan variabel independent dan dependent.
4.      Variabel Control
Variabel kontrol adalah variabel yang menyebabkan hubungan variabel bebas dan tergantung tetap konstan. Variabel ini mengeliminasi dampak yang diakibatkan dari adanya variabel-variabel moderating.
5.      Variabel Asing (Extraneous)
Variabel extraneous atau variabel asing adalah faktor-faktor dalam lingkungan penelitian yang mungkin memiliki efek terhadap variabel dependent, tetapi tidak diketahui keberadaanya.

Skala Pengukuran
Skala merupakan teknik pengumpulan data yang bersifat mengukur, karena diperoleh hasil ukur yang berbentuk angka-angka.[1][1] Skala pengukuran merupakan kesepakatan yang digunakan sebagai acuan untuk menentukan panjang pendeknya interval yang ada dalam alat ukur, sehingga alat ukur tersebut bila digunakan dalam pengukuran akan menghasilkan data kuantitatif. Sebagai contoh, misalnya timbangan emas sebagai instrumen untuk mengukur berat emas, dibuat dengan skala mg dan akan menghasilkan data kuantitatif berat emas dalam satuan mg. Meteran sebagai instrumen untuk mengukur panjang dibuat dengan skala mm, dan akan menghasilkan data kuantutatif panjang dengan satuan mm.
Dengan skala pengukuran ini, maka nilai variabel yang diukur dengan instrumen tertentu dapat dinyatakan dalam bentuk angka, sehingga akan lebih akurat, efisien dan komunikatif. Misalnya berat emas 19 gram, berat besi 100 kg, IQ seseorang 150. Selanjutnya dalam pengukuran sikap, sikap sekelompok orang akan diketahui termasuk gradasi mana dari suatu skala sikap


Sumber:




Hipotesis


Manfaat: Hipotesis dapat menunjukkan masalah penelitian, menunjukkan variabel penelitian, menunjukkan metode analisa data dan kesimpulan.

Hipotesis terbagi atas 3:
Hipotesis Deskriptif
Hipotesis Komparatif
 Hipotesis Asosiatif

Ciri-Ciri Hipotesis Yang Baik:
Dinyatakan dalam kalimat yang tegas
Dapat diuji secara alamiah
Dasar dalam merumuskan hipotesis kuat


Sumber :
http://fatmawahyuningsih.blogspot.com/2013/04/hipotesis-dan-manfaatnya.html

Metode Ilmiah



Metode ilmiah atau proses ilmiah merupakan proses keilmuan untuk memperoleh pengetahuan secara sistematis. Unsur utama metode ilmiah adalah pengulangan empat langkah berikut: Karakterisasi (pengamatan dan pengukuran), hipotesis (penjelasan teoretis yang merupakan dugaan atas hasil pengamatan dan pengukuran), prediksi (deduksi logis dari hipotesis) & eksperimen (pengujian atas semua hal di atas).

Kemudian karakteristik dari metode ilmiah adalah bersifat kritis, analistis, artinya metode menunjukkan adanya proses yang tepat untuk mengidentifikasi masalah danmenentukan metode untuk pemecahan masalah. Bersifat logis, artinya dapat memberikan argumentasi ilmiah. Kesimpulan yang dibuat secara rasional berdasarkan bukti-bukti yang tersedia. Bersifat obyektif, artinya dapat dicontoh oleh ilmuwan lain dalam studi yang sama dengan kondisi yang sama pula. Bersifat konseptual, artinya proses penelitian dijalankan dengan pengembangan konsep dan teori agar hasilnya dapat dipertanggungjawabkan. Bersifat empiris, artinya metode yang dipakai didasarkan pada fakta di lapangan.

Langkah – Langkah Metode Ilmiah  antara lain; Menyusun rumusan masalah, menyusun kerangka teori, merumuskan teori, melakukan eksperimen, mengolah dan menganalisis data, menarik kesimpulan, dan mempublikasikan hasil.

Contoh dari metode ilmiah
BAB IPENDAHULUAN berisi;

1.1 Latar Belakang Masalah  = Yaitu fenomena yang ada pada berita atau artikel serta diberikan alas an yang jelas mengenai pengambilan judul.
1.2  Rumusan Masalah = berisi pertanyaan, seperti contohnya – mengapa teknologidijadikan sebagai media penyimpanan informasi?
1.3  Tujuan Penulisan
1.4  Manfaat Penulisan
1.5 Metode Penelitian = Berisi metodenya, contoh : Di dalam pembuatan makalah ini, saya menggunakan bahan pustaka sebagai metode penelitiannya.

BAB II PENGENALAN TEKNOLOGI
2.1  Pengertian Teknologi = berisi teori berdasarkan judul yg dibahas
2.2  Manfaat Teknologi = Dijelaskan manfaat dari teknologi
2.3  Macam – macam Teknologi = Dijelaskan macam jenis teknologi

BAB III MANFAAT TEKNOLOGI SEBAGAI, MEDIA PENYAMPAIAN INFORMASI
3.1 Manfaat Teknologi
a.  Memenuhi Kebutuhan Hidup
b. Sebagai jalan komunikasi
3.2 Peran Teknologi
3.3 Penggunaan Teknologi

BAB IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan = Berisi inti dari pembahasan dalam penulisan dan jawaban atas rumusan masalah
4.2 Saran = Berisi perbaikan untuk menunjang perkembangan penulisan


Sumber :