Senin, 13 Oktober 2014

Contoh Bad Design

      Pada tulisan kali ini saya diberi tugas oleh dosen Interaksi Manusia dan Komputer (IMK) untuk mencari bagaimana contoh dari Bad Design suatu web ataupun aplikasi, serta menjelaskan bagaimana design web yang seharusnya.

Sebelum memberi contoh Bad Design, kita harus tau terlebih dahulu apa itu Bad Design ?

       Bad Design disini berarti suatu bentuk desain yang buruk, baik dari segi warna, tulisan ataupun tampilan keseluruhannya yang terlihat menganggu mata atau tidak enak dilihat. Selain itu bisa juga dalam bentuk suatu aplikasi yang cara kerjanya tidak dijelaskan secara detail.

      Berikut ini saya akan memberikan salah satu contoh website yang menurut saya mempunyai desain dengan tampilan yang buruk.

seperti inilah tampilan website nya : 

Contoh Bad Design


Website ini mengapa saya katakan termasuk Bad Design antara lain yaitu :

  • Website ini tidak menjelaskan fokus temanya. Pada halaman utama website ini juga tidak dijelaskan tujuan web tersebut dibuat untuk apa dan siapa. Tetapi langsung memajang iklan-iklan produk.
  • Tetak link produk yang dipajang terlalu dekat sehingga kurang nyaman untuk dilihat.
  • Terlalu banyak iklan.
  • Background yang terlalu ramai membuat mata jadi sakit.
  • Gambar-gambar yang tidak menarik untuk di lihat.
  • Tata letak link iklan, teks, gambar, dan link utama nya terlihat sangat berantakan dan tidak tertata rapi.
  • Disini juga tidak dijelaskan alamat, ataupun kontak si penjual jika kita ingin membeli produknya.
  • Banyak link dari web kalau di Click ERROR.

Mungkin penjelasan singkat tentang bad design dan contohnya dari saya, tapi artikel ini bukan berniat untuk menjelek-jelekkan atau menjatuhkan nama website tersebut, tetapi hanya untuk memenuhi tugas mata kuliah yang saya dapatkan. 

Terimakasih

Kamis, 09 Oktober 2014

Peranan & Fungsi Bahasa Indonesia

Fungsi Bahasa Indonesia

Secara umum fungsi bahsa sebagai alat komunikasi : Lisan maupun Tulis

Santoso, dkk. (2004) berpendapat bahwa bahasa sebagai alat komunikasi memiliki fungsi sebagai berikut :
  • Fungsi informasi
  • Fungsi ekspresi diri
  • Fungsi adaptasi dan integrasi
  • Fungsi kontrol sosial
Menurut Hallyday (1992) Fungsi bahasa sebagai alat komunikasi untuk keperluan :
  • Fungsi instrumental, bahasa digunakan untuk memperoleh sesuatu
  • Fungsi regulatoris, bahasa digunakann untuk mengendalikan prilaku orang lain
  • Fungsi intraksional, bahasa digunakan untuk berinteraksi dengan orang lain
  • Fungsi personal, bahasa dapat digunakan untuk berinteraksi dengan orang lain
  • Fungsi heuristik, bahasa dapat digunakan untuk belajar dan menemukan sesuatu
  • Fungsi imajinatif, bahasa dapat difungsikan untuk menciptakan dunia imajinasi
  • Fungsi representasional, bahasa difungsikan untuk menyampaikan informasi
Bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional mempunyai fungsi khusus, yaitu :
  • Bahasa resmi kenegaraan
  • Bahasa pengantar dalam dunia pendidikan
  • Bahasa resmi untuk kepentingan perencanaan dan pelaksanaan pembangunan nasional serta kepentingan pemerintah
  • Alat pengembangan kebudayaan, ilmu pengetahuan dan teknologi
Kedudukan bahasa Indonesia sebagai bahasa negara mempunyai fungsi :
  • Bahasa resmi kenegaraan
  • Bahasa pengantar dalam dunia pendidikan
  • Bahasa resmi untuk kepentingan perencanaan dan pelaksanaan pembangunan nasional serta kepentingan pemerintah
  • Alat pengembangan kebudayaan, ilmu pengetahuan dan teknologi
Bahasa Indonesia mengalami perkembangan yang sangat pesat, sehingga perlu dibakukan atau distandarkan.
  • Ejaan Van Ophuijen (1901)
  • Ejaan Soewandi (1947)
  • Ejaan yang Disempurnakan (EYD, tahun 1972)
  • Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia Yang Disempurnakan dan Pedoman Istilah (1975)
  • Kamus besar Bahasa Indonesia, dan Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia (1988)
Bahasa Indonesia memiliki fungsi-fungsi yang dimiliki oleh bahasa baku, yaitu :
  • Fungsi pemersatu, bahasa Indonesia memersatukan suku bangsa yang berlatar budaya dan bahasa yang berbeda-beda
  • Fungsi pemberi kekhasan, bahasa baku memperbedakan bahasa itu dengan bahasa yang lain
  • Fungsi penambah kewibawaan, bagi orang yang mahir berbahasa indonesia dengan baik dan benar
  • Fungsi sebagai kerangka acuan, bahasa baku merupakan norma dan kaidah yang menjadi tolok ukur yang disepakati bersama untuk menilai ketepatan penggunaan bahasa atau ragam bahasa
Peranan dan Fungsi Bahasa Indonesia Dalam kehidupan sehari-hari

    “kami poetera dan poeteri Indonesia mendjoendjoeng bahasa persatoean, Bahasa Indonesia”. itulah penggalan dari isi Sumpah Pemuda yang dicetuskan pada 28 Oktober 1928. Lahirnya Sumpah pemuda merupakan sebuah awal menjadikannya bahasa Indonesia sebagai bahasa Negara.

     Dalam era globalisasi, kita sebagai warga negara indonesia sudah sepantasnya bangga dan menjunjung tinggi bahasa persatuan kita, yaitu bahasa indonesia. jati diri bahasa Indonesia perlu dibina dan dimasyarakatkan. Hal ini diperlukan, agar bangsa indonesia tidak terbawa arus oleh pengaruh budaya asing yang masuk ke indonesia.
bahasa indonesia memiliki fungsi sbb :
  1. Sebagai Bahasa Nasional
       Sebagailambang kebanggaan dan identitas nasional, Bahasa persatuan kita, memiliki nilai-nilai sosial budaya luhur bangsa yang harus dipertahankan dan direalisasikan dalam kehidupan sehari-hari tanpa ada rasa renda diri, malu, dan acuh tak acuh. Indonesia memiliki banyak budaya dan bahasa yang berbeda-beda hampir di setiap daerah. Pastinya, tidak akan mungkin kita bisa saling memahami ketika berkomunikasi antar sesama. Oleh karena itulah betapa pentingnya kedudukan bahasa indonesia sebagai bahasa pemersatu bangsa dan sebagai alat penghubungan antarbudaya dan daerah.

  1. Bahasa Negara                                                                                              
    Dalam “Hasil Perumusan Seminar Politik Bahasa Nasional” yang diselenggarakandi Jakarta pada tanggal 25 s.d. 28 Februari 1975 dikemukakan bahwa di dalam kedudukannya sebagai bahasa negara, bahasa Indonesia memiliki fungsi sebagai : bahasa dalam perhubungan pada tingkat nasional untuk kepentinganperencanaan dan pelaksanaan pembangunan serta menjadi bahasa resmi kenegaraan, pengantar di lembaga-lembaga pendidikan/ pemanfaatan ilmu pengetahuan, pengembangan kebudayaan, pemerintah dll.

    Fungsi itu harus dilaksanakan, sebab itulah ciri penanda bahwa suatu bahasa dapat dikatakan berkedudukan sebagai bahasa negara.

     Era globalisasi merupakan tantangan bagi bangsa Indonesia untuk dapat mempertahankan diri di tengah-tengah pergaulan antarbangsa yang sangat rumit. Untuk itu, bangsa Indonesia harus mempersiapkan diri dengan baik dan harus bangga menggunakan bahasa indonesia dalam kehidupan sehari-hari.

     Kalau kita cermati, sebenarnya ada satu lagi fungsi bahasa yang selama ini kurang disadari oleh sebagian anggota masyarakat, yaitu sebagai alat untuk berpikir. Dalam proses berpikir, bahasa selalu hadir bersama logika untuk merumuskan konsep, proposisi, dan simpulan. Segala kegiatan yang menyangkut penghitungan atau kalkulasi, pembahasan atau analisis, bahkan berangan-angan atau berkhayal, hanya dimungkinkan berlangsung melalui proses berpikir disertai alatnya yang tidak lain adalah bahasa.

   Sejalan dengan uraian di atas dapat diformulasikan bahwa makin tinggi kemampuan berbahasa seseorang, makin tinggi pula kemampuan berpikirnya. Makin teratur bahasa seseorang, maka makin teratur pula cara berpikirnya. Dengan berpegangan pada formula itulah, dapat dikatakan bahwa seseorang tidak mungkin menjadi intelektual tanpa menguasai bahasa. Seorang intelektual pasti berpikir, dan pasti memerlukan bahasa indonesia untuk mempermudah dalam proses berfikirnya.

Cara Melestarikan Bahasa Indonesia sebagai alat pemersatu bangsa

Sebagai salah satu dari pemuda Indonesia, saya melestarikan Bahasa Indonesia dengan cara bersikap bahasa. Bersikap bahasa menurut saya adalah menggunakan bahasa Indonesia dalam kehidupan sehari-hari. Dimulai dari diri sendiri terlebih dahulu untuk rajin mengungkapkan pemikiran saya dengan bahasa Indonesia dan dengan sering membaca karena membaca merupakan salah satu pintu terbukanya wawasan sehingga kemampuan bahasa akan bertambah. Bahasa Indonesia dapat lestari karena setelah membaca kumpulan ide dengan bahasa Indonesia kemudian kita salurkan ide kita sendiri dengan tulisan dalam bahasa Indonesia juga bila hal ini terjadi terus menerus dan berkesinambungan. Selain itu, cara lain adalah dengan mengurangi pengunaan bahasa gaul yang kebarat-baratan sehingga bahasa Indonesia tidak tergeser nilai keberadaannya.

Jelaskan peranan Bahasa Indonesia dalam konteks ilmiah!

       Bahasa Indonesia adalah bahasa resmi Negara Republik Indonesia, sebagaimana yang telah disahkan pada sumpah pemuda 1928. Selain itu bahasa Indonesia mempunyai kedudukan yang sangat penting bagi waga Negara Indonesia. Dalam peranannya bahasa Indonesia dalam penulisan atau dalam konteks ilmiah sangatlah penting. Dikarenakan dalam penulisan ilmiah membutuhkan penggunaan tata bahasa Indonesia yang baik. Penggunaan tata bahasa Indonesia dalam konteks ilmiah ialah penggunaan tata bahasa yang telah mengikuti aturan EYD yang benar. Dimana dalam segi penggunaan tata bahasa, segi pemilihan kata, dan segi penggunaan tanda baca.

         Sering kali pada konteks ilmiah bahasa diartikan sebagai buah pikir penulis, sebagai hasil dari pengamatan, tinjauan, penelitian yang dilakukan oleh si penulis tersebut pada ilmu pengetahuan tertentu. Dalam konteks karya ilmiah isi dari karya ilmiah harus menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar, baik dalam penulisan dan tata bahasanya.

Dalam penulisan karya ilmiah yang harus diperhatikan ialah dalam pemilihan kata, penggunaan tanda baca, dan harus mengikuti EYD.

Adapun manfaat penyusunan karya ilmiah bagi penulis adalah berikut:

1. Melatih untuk mengembangkan keterampilan membaca yang efektif.

2. Melatih untuk menggabungkan hasil bacaan dari berbagai sumber.

3. Mengenalkan dengan kegiatan kepustakaan.

4. Meningkatkan pengorganisasian fakta/data secara jelas dan sistematis.

5. Memperoleh kepuasan intelektual.

6. Memperluas cakrawala ilmu pengetahuan.

Jadi dapat disimpulkan peranan dan fungsi bahasa Indonesia dalam konteks ilmiah sangatlah penting. Karena hasil baik dari penulisan ilmiah tidak lepas dari segi penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar.

Peranan Bahasa Indonesia dalam Konsep Ilmiah

Karya Tulis Ilmiah

Karya tulis ilmiah atau akademik menuntut kecermatan dalam penalaran dan bahasa. Dalam hal bahasa, karya tulis semacam itu (termasuk laporan penelitian) harus memenuhi ragam bahasa standar (formal) atau bukan bahasa informal atau pergaulan.Ragam bahasa karya tulis ilmiah atau akademik hendaknya mengikuti ragam bahsa yang penuturnya adalah terpelajar dalam bidang ilmu tertentu. Ragam bahasa ini mengikuti kaidah bahasa baku untuk menghindari ketaksaan atau ambigiutas makna karena karya tulis ilmiah tidak terikat oleh waktu. 

Dengan demikian, ragam bahasa karya ilmiah sedapat-dapatnya tidak mengandung bahasa yang sifatnya kontekstual seperti ragam bahasa jurnalistik. Tujuannya agar karya tersebut dapt tetap dipahami oleh pembaca yang tidak berada dalam situasi atau konteks saat karya tersebut diterbitkan. Masalah ilmiah biasanya menyangkut hal yang sifatnya abstrak atau konseptual yang sulit dicari alat peraga atau analoginya dengan keadaan nyata. Untuk mengungkapkan hal semacam itu, diperlukan struktur bahasa keilmuan adalah kemampuannya untuk membedakan gagasan atau pengertian yang memang berbeda dan strukturnya yang baku dan cermat. Dengan karakteristik ini, suatu gagasan dapat terungkap dengan cermat tanpa kesalahan makna bagi penerimanya.

Penulisan ilmiah merupakan sebuah karangan yang bersifat fakta atau real yang ditulis dengan menggunakan penulisan yang baik dan benar serta ditulis menurut metode yang ada.

Terdapat beberapa jenis penulisan ilmiah yang dapat di kategorikan sebagai berikut :

Makalah :
Karya tulis yang menyediakan permasalahan dan pembahasan sesuai dengan data yang telah di dapatkan di lapangan dengan objektif.

Kertas Kerja :
Pada umumnya kertas kerja hamper sama dengan makalah akan tetapi kertas kerja digunakan untuk penulisan local karya atau seminar serta lebih mendalam dari makalah.

Laporan Praktik Kerja :
Karya ilmiah yang memaparkan fakta yang di temui di tempat bekerja yang digunakan untuk penulisan terakhir jenjang diploma III (DIII).

Skripsi :
Merupakan karya ilmiah yang mengemukakan pendapat orang lain dan data yang telah di dapat di lapangan yang digunakan untuk mendapat gelar S1 :

1. Langsung (observasi lapangan)
2. Skripsi
3. Tidak langsung (studi kepustakaan)

Tesis :
Karya ilmiah yang bertujuan untuk melakukan pengetahuan baru dengan melakukan peneluitian penelitian terhadap hasil hipotesis yang ada.

Disertasi :
Karya tulis untuk mengungkap dalil baru yang dapat dibuktikan berdasarkan fakta yang realistis dan data yang relefan serta objektif.
Dalam menulis karya ilmiah sebaiknya menggukan kata-kata atau kalimat yang sesuai dengan kaidah dan bahasa yang penuturannya terpelajar dengan bidang tertentu, ini berguna untuk menghindari ketaksaan atau ambigu makna karna karya ilmiah tidak terikat oleh waktu. Dengan demikian, ragam bahasa penulisan karya ilmiah tidak mengandung bahasa yang sifatnya konstektual,
Oleh karena itu, pengajar perlu memperhatikan kaidah yang berkaitan dengan pembentukan istilah, Pedoman Umum Pembentukan Istilah (PUPI) yang dikeluarkan oleh pusat pembinaan bahasa Indonesia merupakan sumber yang baik sebagai pedoman dalam memperhatikan hal-hal tersebut. Dan juga tanda baca yang tepat untuk di setiap kalimat yang dimuat dalam Ejaan Yang Disempurnakan (EYD)

Ada yang menyebutkan beberapa aspek yang harus diperhatikan dalam karya tulis ilmiah berupa penelitian yaitu :

1. Bermakna isinya
2. Jelas uraiannya
3. Berkesatuan yang bulat
4. Singkat dan padat
5. Memenuhi kaidah kebahasaan
6. Memenuhi kaidah penulisan dan format karya ilmiah
7. Komunikasi secara ilmiah

Daftar Pustaka :

Minggu, 05 Oktober 2014

Portofolio Diri

IDENTITAS DIRI

Nama Lengkap : Yudha Eka Prameswara
Nama Panggilan : Yudha
Tempat, Tanggal Lahir : Jakarta, 28 Oktober 1994
Alamat : Jl.Cibubur 1 RT.004/012 No.29 Kel.Cibubur Kec.Ciracas, Jakarta-Timur
Nama Orang Tua : 
  1. Sri Suwarno ( Ayah )
  2. Shinta Pramesti ( Ibu )
Pekerjaan : Mahasiswa
Tempat Pendidikan : Universitas Gunadarma Fak.Ilmu Komputer & Kominikasi, Jurusan Sistem Informasi.
No.HP : 085287664***
Website : Yudhaekaaa.blogspot.com
Keahlian : Menggambar & Bermain Futsal / Sepak Bola
Hobi : Futsal, Bermain Game, Gym & Bike to Campus 
Filsafat Hidup : Sehat berawal dari diri sendiri

--------------------------------------------------------------------------------------------------------

PENDIDIKAN 

  1. TK. HUBAYA Kelapa 2 Wetan, Jakarta.Tahun 1998-2000
  2. SDSN Cibubur 11 Pagi, Jakarta. Tahun 2000-2006
  3. SMPN 9 SSN Ciracas, Jakarta. Tahun 2007-2009
  4. SMKN 24 Bambu Apus, Jakarta. Tahun 2010-2013
  5. Universitas Gunadarma, Kelapa Dua - Depok. Tahun 2014 - Sekarang
--------------------------------------------------------------------------------------------------------

PENGALAMAN KERJA

Praktek Kerja Lapangan ( PKL ) di PT.TELKOMSEL Tahun 2012, Selama 3 Bulan.

--------------------------------------------------------------------------------------------------------

PRESTASI 

  1. Juara 1 Lomba Mewarnai Gambar ( TK. HUBAYA )
  2. Juara 3 Badminton antar RT
  3. Juara Harapan 2 Lomba Menggambar Bebas ( SMKN 24 Jakarta )
  4. Juara 3 Futsal Cascado Cup ( Universtas Gunadarma )